Friday, September 4th 2020.

Struktur Pembuatan Simbol Barcode

Pada Artikel kali ini kami akan membahas tentang Struktur Pembuatan Simbol Barcode, Selamat Membaca!

Metode pembuatan simbol barcode (biasa disebut simbologi) terdiri atas 2 sistem simbologi, yakni 1 dimensi (linier) dan 2 dimensi (multidimensi). Pada bab ini Anda akan mengetahui secara jelas pembuatan simbol-simbol barcode, baik pada simbologi 1 dimensi (CODE 39, ITF, CODE 128, UPC, EAN, CODABAR) ataupun 2 dimensi (PDF147, QR CODE). Untuk lebih jelasnya bisa Anda lihat proses  pembuatan simbol barcode di bawah ini.

Bentuk Barcode Satu Dimensi

Kode baris satu dimensi biasa disebut kode baris linier (linier barcode). Contoh kode baris satu dimensi adalah sebagai berikut CODE 39 dan INTERLEAVAD 2 of 5 (ITF), CODE 128.

CODE 39

Code 39 dapat mengkodekan karakter alfanumerik, yaitu angka desimal dan huruf kapital serta tambahan karakter spesial -, ., *, $, /, %, +. Satu karakter dalam Code 39 terdiri dari 9 elemen, yaitu 5 bar (garis vertikal hitam) dan 4 spasi (garis vertikal putih) yang di susun bergantian antara bar dan spasi. Tiga dari 9 elemen tersebut lebih tebal dari yang lain. Oleh karenanya kode ini bisa disebut Code 3 Of 9. Tiga elemen yang lebih tebal tersebut terdiri dari 2 bar dan 1 spasi. Elemen yang lebar mewakili digit biner 1 dan elemen yang sempit mewakili digit biner 0.

Berikut gambaran karakter ASCII dari simbologi barcode CODE 39.

Metode Pembuatan Simbol Barcode

karakter ASCII code 39

Metode Pembuatan Simbol Barcode

Struktur barcode Code 39 adalah sebagai berikut:

Metode Pembuatan Simbol Barcode

struktur code 39

Di mana:

  1. X       :  Ketebalan elemen yang sempit (minimum 0.19mm).
  2. QZ    :  Quiet Zone atau Start – Stop Margin dengan ketebalan minimum 6 mm atau 10 kali X.
  3. SC     :  Start Character (karakter*).
  4. ICG  :  Inter Character Gap dengan ketebalan 1 kali X.
  5. C1     :  CN  :  Karakter ke 1 s/d karakter ke N.
  6. CC     :  Check Character.
  7. PC     :  Stop Character (karakter*).

Untuk dapat membedakan garis vertikal lebar dan sempit maka perbandingan ketebalan antara garis vertikal lebar dan sempit minimum 2:1, di mana perbandingan 3:1 akan lebih bail. Lebar keseluruhan barcode dapat dirumuskan sebagai berikut:

rumus perhitungan code 39

Di mana:

  1. L     :  Lebar keseluruhan barcode
  2. N    :  Jumlah karakter
  3. R    :  Perbandingan garis vertikal lebar dan sempit
  4. X    :  Ketebalan garis vertikal sempit
  5. I     :  Lebar N karakter plus inter character gap
  6. II   :  Lebar start dan stop character plus 1 inter character gap antara start character dan character pertama.
  7. III :  Lebar check character plus 1 inter character gap
  8. IV  :  Lebar 2 kali quiet zone (M1(start margin) + M2 (stop margin)).

Check character adalah sisa dari jumlah seluruh nilai karakter dibagi dengan 43. Sebagai contoh:

  1. Message  :  CODE 39
  2. Karakter  :  CODE SPACE 39
  3. Nilai karakter  :  12 24 13 14 38 39
  4. Jumlah  :  12+24+13+14+38+3+9=113
  5. 113/43=2 sisa 27

27 adalah nilai dari karakter R. Oleh sebab itu Message + check character: CODE39R. Berikut ini contoh gambar barcode code 39.

Metode Pembuatan Simbol Barcode

barcode code39

Sekian Artikel tentang Struktur Pembuatan Simbol Barcode, Semoga bermanfaat untuk anda dan Terima kasih!

Kunjungi channel Youtube kami: https://www.youtube.com/KiosBarcode/

Baca Artikel menarik lainnya: https://www.kiosbarcode.com/blog/

 

untuk info lebih lanjut hub kami ke:

Contact Us :
Kios Barcode
Spesialis Barcode & Alat Kasir
Alamat lengkap : Ruko Smart Market Telaga Mas Blok E07 Duta Harapan,
Jl. Lingkar Utara, Bekasi Utara, Bekasi 17123 Telp. (021)8838 2929

Idha

Telp/SMS/WA : 081369101014

Widdy

Telp/SMS/WA: 081259417100

Rp (Hubungi CS)
Rp 1.700.000
Rp (Hubungi CS)
Rp 4.700.000
Rp 7.000.000
Rp 4.000.000