Bagaimana Menyikapi Berita Bohong?

Home » blog » Bagaimana Menyikapi Berita Bohong?

Wednesday, December 14th 2022.

Bagaimana Menyikapi Berita Bohong?

Bagaimana menyikapi berita bohong? Kita biasa mempertanyakan ini ketika beberapa sanak saudara terkena paparan informasi yang tidak jelas asal usulnya. Menggunakan nalar yang sehat bisa membuat kita merasa lebih baik secara emosional dan bisa melatih pikiran kritis akan suatu hal. Internet dan informasi bisa menjadi pisau mata dua karena manfaatnya yang dapat ‘membunuh’ orang. Banyak sudah kita ketahui berbagai perkara dan masalah besar dikarenakan kabar yang tidak relevan ini. Tentunya hal ini cukup merugikan kita sebagai manusia yang haus akan informasi, lantas bagaimana jika yang kita konsumsi adalah informasi bohong semata?

Informasi yang bohong atau hoax adalah sebuah upaya memundurkan kebenaran dan menegakkan ketidakbenaran demi meraih keuntungan. Keuntungan bisa didapatkan dengan mudah lewat jalur jahat ini dengan meraih keuntungan atas ketidakbenaran suatu kabar. Satu pihak membuat sebuah kabar bohong sehingga pihak yang lain merasa terugikan akan hal itu. Sudah bukan lagi hal yang mengejutkan jika menggunakan nalar yang berjalan bahwa ini tidak dibenarkan. Lantas mengapa banyak dari kita berusaha untuk tetap tampil sebagai pembenar atas suatu kebohongan?

Kabar Bohong dan Pemikiran Searah

Manusia berpegang teguh pada apa yang tetap sama sesuai dengan pemikirannya, tak terkecuali kabar bohong. Kita barangkali menyukai suatu hal dan terus menyukai itu terlepas apakah yang kita dapatkan berupa kebohongan atau tidak. Tetapi, yang pasti diketahui adalah bahwa kita merasa bahwa apa yang kita dapatkan relevan dengan yang kita inginkan. Maka, sebuah kabar bohong bisa diterima dengan begitu mudah.

Selain dari itu, rasa keingintahuan yang rendah juga memegang peran penting dalam berbagai aspek mengelola informasi yang relevan saat ini. Kita mengenalnya sebagai rasa malas untuk mencari tahu. Malas mencari tahu akan kebenaran suatu hal. Malas untuk mecari tahu dan mengkritisi suatu hal secara mendalam sehingga kemungkinan penerimaan informasi yang salah terjadi.