Friday, February 14th 2020.

Perbedaan IP Static Dan Dynamic

Perbedaan antara IP Static dan Dynamic terletak pada durasi alamat IP yang ditetapkan. IP statis adalah alamat IP yang ditetapkan secara manual ke suatu perangkat untuk jangka waktu yang lama. Selain itu, alamat IP Dinamis sering berubah setiap kali pada saat si pengguna melakukan boot pada mesinnya, dan secara otomatis akan ditetapkan.

Definisi IP Static

IP static bersifat tetap dan tidak akan berubah kecuali diubah secara manual oleh administrator jaringan. IP mmodel statis tidak akan berubah meskipun setiap kali pengguna terhubung ke jaringan atau mengirim pesan. Biasanya ditugaskan ke server, server surat, dll.

Ketika sebuah host dikonfigurasikan dengan alamat IP statis, proses menyertakan workstation pada jaringan menggunakan pengalamatan IP statis dan mengakses elemen jaringan yang diinginkan secara langsung. Pengalamatan IP statis menyediakan akses yang konsisten dan langsung dengan overhead yang dapat diabaikan karena alamat IP terkait tidak pernah berubah. Keuntungan menggunakan IP statis adalah memberikan waktu henti yang lebih sedikit, tidak seperti IP dinamis yang menghasilkan overhead ketika ditugaskan ke perangkat. Ini juga menyediakan akses jarak jauh, yang berarti pengguna dapat mengakses komputernya sendiri dari lokasi mana pun.
Definisi IP Dynamic

IP dinamis biasanya dikonfigurasi pada perangkat yang menggunakan protokol DHCP, dan sering memperoleh perubahan. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Server menggunakan sebuah sistem untuk melacak dan mencari informasi alamat IP yang asosiasi dengan elemen jaringan yang aktif. Alat yang digunakan untuk menerjemahan biasa dikenla dengan sebutan Domain Name Server (DNS).

Perbedaan Utama Antara IP Static dan Dynamic

IP statis tetap, maksudnya adalah alamat IP yang tidak dapat diubah sampai pengguna ingin mengubahnya. Atau sebaliknya, IP Dinamis sering berubah jika setiap pengguna terhubung ke jaringan.
IP statis dikonfigurasikan oleh ISP (Internet Service Provider) sementara itu IP dinamis dapat dikonfigurasi menggunakan DHCP.
Risiko terkait peretasan situs web besar dalam alamat IP statis karena selalu konstan. Sebaliknya, ada risiko rendah terkait pada alamat IP dinamis.
Ketika perangkat dikonfigurasi dengan alamat IP statis, itu dapat dilacak. Sedangkan dalam hal alamat IP dinamis, pelacakan perangkat sulit karena alamat IP selalu berubah.

Kelebihan IP Static

1. Fix atau Tidak Berubah

IP Address tidak akan pernah berubah selama tidak ada yang merubahnya , jika konfigurasi IP Address sudah diterapkan secara manual pada komputer.

2. Stabilitas

Komputer yang disetting secara static tidak akan mengalami kejadian limited connection. limited connection terjadi apabila komputer klien tidak menerima konfigurasi IP address dari DHCP server.

3. Untuk Penggunaan Khusus

Cara static ini bisa diterapkan pada perangkat jaringan yang memiliki fungsi dan kegunaan khusus, contohnya server, router, dll. Apabila IP address pada router berubah tiba-tiba, otomatis pada klien akan mengalami perubahan juga, seperti misalnya konfigurasi Default Gateway nya.
Kekurangan IP Static

1. Tidak Fleksibel

Bahwa pengaturan server dapat ditransfer dari satu perangkat ke perangkat lainnya, itu masih merupakan proses yang kompleks. Dan itu berarti pengguna VPN harus berurusan dengan banyak downtime.

2. Hampir Tidak Menawarkan Solusi

Alamat IP statis normal tidak dapat diubah. Yah, bayangkan saja jika ip yang dilarang di situs web tertentu. Kalian pada dasarnya akan terjebak dengan alamat IP itu.

3. Cukup Merepotkan

Kenapa? Karena fase set-up sama sekali tidak sederhana. Sebenarnya akan ada banyak pekerjaan yang terlibat, karena ini adalah proses yang sangat kompleks.

Kelebihan IP Dynamic

1. Keamanan yang Handal

Itu karena alamat IP kita akan berubah secara teratur. Akibatnya, tidak ada kesempatan bagi siapa pun untuk mengawasi lalu lintas online kita.

2. Ramah Pengguna

Bagaimana bisa? Yah, kita tidak perlu membuang waktu mencoba mengkonfigurasi IP pada setiap perangkat client secara manual, karena Server akan mengurus semua proses itu.

3. Tidak memerlukan biaya terlalu banyak

Biaya penyedia DHCP Server lebih sedikit, karena menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP. ini memungkinkan kita untuk menawarkan layanan dengan harga lebih baik.
Kekurangan IP Dynamic

1. Sulit untuk Mengidentifikasi Gangguan

Jika terjadi ganguan pada jaringan, kita akan kesulitan untuk mengidentifikasi ganguan tersebut, karena kita tidak mengetahui letak ip tersebut pada perangkat yang mana.

2. Maitenance Penomeran IP Lebih Sulit

Maintenance pada penomeran IP address dynamic lebih sulit karena semua IP bersifat dinamis dan tidak tetap jadi bisa selalu berubah ubah client

3. Lebih Sulit Untuk Mengecek Client

Kita akan kesulitan dan akan memakan waktu lama untuk melacak client yang melakukan pelanggaran otoritas atau karena kita tidak dapat mengetahui persis dimana letak perangkat pemilik IP tersebut.
Kesimpulan

Jadi Perbedaan Antara IP Address Static Dan Dynamic adalah, alamat IP dinamis lebih dapat diandalkan daripada statis karena menghilangkan proses konfigurasi manual yang memakan waktu. dan juga kurang rentan terhadap serangan karena perubahan secara berkala, tidak seperti IP statis. Tetapi IP dinamis tidak cocok digunakan untuk IP Server karena tidak mungkin jika IP Server terus berubah-ubah. Intinya IP Static maupun Dynamic kedua sangat diperlukan dalam membangun sebuah jaringan.

Rp 15.000.000
Rp 11.900.000
Mesin Kasir Anyelir Minimalis Cocok Untuk Resto dan Cafe type C

3%

Rp 9.300.000 9.550.000
Mesin Kasir Bougenville Type A Siap Pakai

9%

Rp 8.200.000 9.000.000
Rp (Hubungi CS)
Rp 2.800.000